- HAKEKAT BELAJAR
Belajar yaitu suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau
menghasilkan sesuatu yang baru, baik dari segi afektif, kognitif maupun
psikomotor.
Ciri-ciri belajar, yaitu :
b. Memperoleh sesuatu yang baruInternal
pada diri pembelajar
c. Sembarang tempatSepanjang hayat/seumur hidup
d. Motivasi belajar kuat
e. Dapat memecahkan masalah
e. Mempertinggi martabat pribadi
f. Hasil belajar sebagai dampak
pengajaran dan pengiring.
Factor yang mempengaruhi proses belajar,
yaitu :
a. intern yaitu yang berasal dari dalam
diri siswa itu sendiri, yaitu:
-Kecerdasan
-Bakat
-Kecakapan
-Minat
-Motifasi belajar
-Bakat
-Kecakapan
-Minat
-Motifasi belajar
-Kondisi fisik dan mental
b. ekstern yaitu yang berasal dari luar
diri siswa itu sendiri. Diantarany :
-Lingkungan keluarga
-Lingkungan sekolah
-Lingkungan masyarakat
- HAKEKAT PEMBELAJARAN
Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang
dilakukan agar proses belajar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Factor yang mempengaruhi pembelajaran,
yaitu :
a. Intern yaitu yang berasal dari dalam diri
guru itu sendiri sebagai penyaji materi ajar.
Diantaranya adalah :
•Persiapan mental
•Kesesuaian tugas dan tanggung jawab
•Penguasaan bahan pembelajaran
•Kondisi fisik dan psikis
•Motivasi kerja
b. Ekstern yaitu yang berasal dari luar luar diri guru, diantaranya :
•Keluarga
•Lingkungan pergaulan
•Lingkungan pergaulan
•Masyarakat
Ciri-ciri pembelajaran, yaitu :
·
Siswa
yang mengalami perubahan
·
Memperoleh
perubahan mental Internal pada diri
pembelajaran
·
Sembarang
tempat
·
Sepanjang
hayat
·
Kemauan
mengubah diri
·
Terjadinya
perubahan positif
·
Memperbaiki
kemajuan mental
·
Kemajuan
ranah kognitif, afektif dan spikomotor
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
- TEORI BEHAVIORISTIK
Menurut teori ini, belajar dipandang
sebabai perubahan tingkat yang terjadi berdasarkan paradigma Stimulus-Respons
(S-R) yaitu stimulus yang memberikan respons tertentu terhadap stimulus yang
datang dari luar.
Behaviorostik menekankan pada hasil belajar (berupa perubahan tingkah laku) dan tidak memperhatikan pada proses berfikir siswa (tidak dapat dilihat).
Behaviorostik menekankan pada hasil belajar (berupa perubahan tingkah laku) dan tidak memperhatikan pada proses berfikir siswa (tidak dapat dilihat).
- TEORI KOGNITIF
Kognitifisme merupakan suatu bentuk teori
yang sering disebut sebagai model kognitif atau perseptual, di dalam model ini
tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang
situasi yang berhubungan dengan tujuan-tujuannya. Menurut
teori ini, manusia melakukan pengamatan mula-mula secara keseluruhan, kemudian
menganalisis apa yang diamati untuk selanjutnya disintesuskan kembali.
Menurut Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak bika ia berinterkasi dengan lingkungan social dan lingkungan fisiknya.
Menurut Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak bika ia berinterkasi dengan lingkungan social dan lingkungan fisiknya.
- TEORI HUMANISTIK
Teori Humanistik adalah Proses belajar
harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri,
teori belajar Humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang
kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dan dari bidang kajian
psikologi belajar. tiga macam tipe belajar
a. Belajar Teknis Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat
berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.
b. Belajar Praktis Yaitu belajar bagaimana sesorang dapat
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya
dengan baik.
c. Belajar Emansipatoris Yaitu menekankan upaya agar seseorang
mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan
atau transformasi budaya dalm lingkungan sosialnya.
- TEORI GESTALT
Belajar merupakan proses yang
memungkinkan manusia memotifasi atau memodifikasi tingkah lakunya secara
permanen. Demikian hingga modifikasi yang sam tidak lagi terjadi pada situasi
yang baru.
Belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia memodifikasi tingkah lakunya secara permanen.
Belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia memodifikasi tingkah lakunya secara permanen.
Gestalt mengidentifikasi 4 fase dalam belajar, yaitu :
1. Fase motivasi (motivation fhase )
2. Fase Pehaman (Aprehending fhase )
3. Fase perolehan ( acquitision phase )
4. Fase menyimpan (storage phase )
5. Pemanggilan kembali (retifel)
- TEORI SOSIAL
Belajar hakekatnya merupakan suatu proses
alami, orang yang membutuhkan suatu informasi atau suatu pengetahuan akan
berupaya keras untuk memperoleh informasi atau pengetahuan tersebut. Teori belajar social berusaha menjelaskan
tingkah laku manusia dalam segi interaksi timbal balik yang berkesinambungan
antara factor kognitif, tingkah laku dan factor lingkungan. Teori belajar social menenkankan interaksi
antara perilaku dan lingkungan yang memusatkan diri pada pola perilaku yang
dikembangkan individu untuk menguasai lingkungan dan bukan pada dorongan
naluriah.
- TEORI SOSIAL
Belajar hakekatnya merupakan suatu proses
alami, orang yang membutuhkan suatu imformasi atau suatu pengetahuan akan
berupaya keras untuk memperoleh imformasi atau pengetahuan tersebut. Teori belajat sosial berusaha menjelaskan
tingkah laku manusia dalam segi interaksi balik yang berkesinambungan antara
faktor kognitif, tingkah laku dan faktor lingkungan. Teori belajar sosial menekankan interaksi
antara perilaku dan lingkungan yang memusatkan diri pada pola perilaku yang
dikembangkan individu untuk menguasai lingkungan dan bukan pada dorongan
naluriah.
TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil
belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap – sikap yang baru yang diharapkan
tercapai oleh siswa.
2. Tujuan pembelajaran
Guru adalah sumber utam tujuan bagi para
siswa dan dia harus mampu menulis dan melih tujuan pendidikan yang bermakna dan
dapat diukur. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.
Misalnya dalam situasi bermain peran. Tujuan menyatakan tingkat minimal
perilaku yang dihekendaki, misalnya pada peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai
dan memberi label pada sekurang-kurangnya pada tiga gunung utama.
Secara umum tujuan belajar ada tiga jenis :
1.Untuk mendapatkan pengetahuan
2.Penanaman konsep dan keterampilan
3.Pembentukan
sikap
Jenis-Jenis tujuan Belajar dan Pembelajaran
a.Koperatif (CL,Cooperative learning )
b.Konstetual (CTSL,Conctektual teaching
and learning )
c.Realistik (RME, Realistic Mathematics
Education )
d.Pembelajaran Langsung (DL,direct learning)
e.Pembelajaran berbasis masalah (PBL,
problem basic learning)
f.Problem Solving
g.Problem terbuka (OE)
h.Probing Promting
i.Pembelajaran bersiklus (cycle learning)
j.Reciprocal Learning
k.Savi
l.TGT (Teams games Tournament)
3. UNSUR – UNSUR DINAMIS DALAM PEMBELAJARAN
Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru
:
a. Motivasi pemelajaran siswa
1.Cita – cita atau aspirasi siswa
2.Kemampuan siswa
3.Kondisi siswa
4.Kondisi lingkungan
b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa
Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan
atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilih dan memilah yang baik.
Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan
upaya membelajarkan dan
memotivasi siswa.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Prinsip belajar adalah prinsip yang harus digunakan oleh seorang guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan belajar dan pembelajaran yang diinginkan.
Prinsip – prinsip itu berkaitan dengan :
1.Perhatian dan motivasi
2.Keaktifan
3.Keterlibatan langsung atau pengalaman
4.Pengulangan
5.Tantangan
6.Balikan dan penguatan
Beberapa prinsip – prinsip belajar :
1.Prinsip kesiapan ( readiness )
2.Prinsip motivasi ( motivation )
3.Prinsip persepsi
4.Prinsip tujuan
5.Prinsip perbedaan individual
6.Prinsip transfer dan retensi
7.Prinsip belajar kognitif
8.Prinsip belajr afektif
9.Prinsip belajar psikomotor
10.Prinsip belajar evaluasi
Implikasi prinsip –prinsip belajar bagi siswa dan guru :
1.Perhatian dan motivasi
2.Keaktifan
3.Keterlibatan langsung
4.Pengulangan
5.Tantangan
6.Balikan dan penguatan
7.Perbedaan individual
SYARAT-SYARAT SUKSES BELAJAR
Prasyarat penguasaan materi pelajaran adalah komponen utama dari PTSDL. rendah penguasaan materi pelajaran siswa bukan disebabkan karena kemampuan dasar atau kecerdasan siswa, mungkin disebabkan oleh penguasaan materi yang menjadi prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pencapaian target minimal penguasaan materi pelajaran merupakan modal utama peningkatan mutu kegiatan belajar siswa.
rendah penguasaan materi pelajaran siswa bukan disebabkan karena kemampuan dasar atau kecerdasan siswa, mungkin disebabkan oleh penguasaan materi yang menjadi prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya.
1. Ada tujuh keterampilan yaitu :
a.Mengatur pelajaran
b.Membaca dan mengingat
c.Mengatur waktu belajar
d.Mengikuti pelajaran dikelas
e.Menggunakan kepustakaan
f.Menulis karya tulis dengan baik
g.Mempersiapkan diri untuk ujian.
2.Sarana Belajar
Berfungsi memudahkan terjadinya proses
pembelajaran karena dengan sarana belajar mudah menarik perhatian siswa,
mencegah verbalisme, merangsang tumbuhnya pengertian, dan berguna multi fungsi.
Sarana pembelajaran harus dikelola dengan sistem manajemen yang meliputi tata
ruang, kapasitas ruang, jadwal pemakaian ruang, tat letak ruanh kelas,
kebersihan dan keindahan kelas agar proses belajar dan pembelajaran menjadinyaman
dan menyenangkan.
3.Keadaan Diri Pribadi
Kondisi diri siswa harus dipertimbangkan
dalam merancang materi pembelajaran, metode dan media pembelajaran , serta
pemilihan pendekatan belajar agar tidak menimbulkan hambatan belajar, melainkan
dapat mengambangkan potensi diri siswa. Hasil yang diharapakan terbentuk
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).
4.Lingkungan Fisik dan Sosio-emosional
4.Lingkungan Fisik dan Sosio-emosional
Lingkungan dapat mempengaruhi dan
mengganggu kegiatan belajar siswa. Lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar
dapat berupa lingkungan alam, panas, dingin atau sejuk dan lingkunangan social,
tenang ramai sibuk dan berisik. Guru diharapakan dapat menciptakan lingkungan
social yang didalamnya mewujud suasana keakraban, penerimaan, gembira, rukun
dan damai serta memanfaatkan lingkungan social sebagai sumber belajar, bukan
sebaliknya berupa suasana perselisihan, bersaing tidak sehat, salah
menyalahkan, dan cerai berai.
MOTIVASI BELAJAR
1. Pengertian Motivasi
Menurut ahli psikologi pendidikan
menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan
dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Dalam motivasi
terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, mengerakkan, dan mengarahkan sikap
dan perilaku individu belajar.
Ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu
:
-Kebutuhan
-Dorongan
-Tujuan
2. Motivasi dan kebutuhan
-Dorongan
-Tujuan
2. Motivasi dan kebutuhan
Maslow membagi kebutuhan menjadi 5
tingkat yaitu :
a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan akan perasaan aman
c. Kebutuhan Sosial
d. Kebutuhan akan penghargaan diri
e. Kebutuhan unuk aktualisasi diri
3. Pentingnya motivasi dalam belajar dan
pembelajaran. Belajar
menimbulkan perubahan mental pada diri siswa, sedangkan bekerja menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan
motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat motivasi belajar
penting bagi siswa dan guru dimana
bagi siswa yakni :
-Menyadarkan kedudukan pada awal belajar,
proses, dan hasil belajar
-Menginformasikan tentang kekuatan usaha
belajar
-Mengarahkan kegiatan belajar
-Menyadarkan tentang adanya perjalanan
belajar dan kemudian bekerja.
Sedangkan bagi guru sendiri, yakni :
-Membangkitkan, meningkatkan dan
memelihara semangat siswa
-Mengetahui dan memahami motivasi belajar
-Meningkatkan dan menyadarkan guru
-Memberi peluang guru untuk unjuk kerja.
JENIS-JENIS MOTIVASI
A. Jenis dan sifat motivasi
- Motivasi primer adalah motivasi yang
didasarkan pada motif-motif dasar
- Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer
- Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer
- Motivasi sosial (skunder) menugang
peranan penting bagi kehidupan manusia.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar :
a. Faktor internal
Motivasi memang mendorong terus, dan
memberi energi pada tingkah laku. Dalam hal ini motivasi interinsik telah
mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi. Menurut monks, motivasi
berprestasi telah muncul pada saat anak berusia balita.
Hal ini bearti bahwa motivasi intrinsik
perlu diperhatikan oleh para guru sejak Tk, SD, SLTP, Pada usia ini para guru
masih memberi tekanan pada pendidikan kepribadian, khususnya disiplin diri
u/beremansipasi. Penguatan terhadap motivasi intrinsik perlu diperhatikan,
sebab disiplin diri merupakan kunci keberhasilan belajar.
b. Faktor eksternal
Motivasi ektrinsik (faktor ekternal)
adalah dorongan terhadap prilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang
dilakukannya. Misalnya dorongan dari keluarga, teman, masyarakat sekitar.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dijadikan titik pangkal rekayasa
pedagogis guru. Sebaiknya guru mengenal adanya motivasi-motivasi tersebut u/
mengenal motivasi yang sebenarnya guru perlu melakukan penelitian, Adakalanya
guru menghadapi siswa yang belum memiliki motivasi belajar yang baik, guru berpegang
pada motivasi ekstrinsik
C. Upaya meningkatkan motivasi dalam belajar
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi
belajar maka motivasi intrinsak dan ekstrinsik. Penguatan motivasi ? belajar
tersebut berada ditangan para guru/pendidikan dan anggota masyarakat lain. Guru
sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar minimal selama 9 tahun
pada usia wajib belajar, sedangkan orang tua bertugas memperkuat motivasi
belajar sepanjang hayat.
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi
belajar :
-Cita-cita/aspirasi siswa
-Kemampuan Siswa
-Kondisi Siswa
-Kondisi Lingkungan Siswa
-Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
-Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya meningkatkan motivasi belajar :
-Optimalisasi penerapan prinsip belajar.
-Optimalisasi unsur dinamis belajar dan
pembelajaran.
-Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan
kemampuan siswa.
-Pengembangan cita-cita dan aspirasi
belajar.
DASAR-DASAR
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Pengertian kurikulum
Adalah seperangkat rencana dan pengaturan
menegenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengembangan kurikulum yaitu pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan merupakan siklus dari beberapa komponen, yaitu tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi.
Pengembangan kurikulum yaitu pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan merupakan siklus dari beberapa komponen, yaitu tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi.
2. Landasan pengembangan kurikulum
1. Landasan Filosofis
Berkaitan dengan pentingnya filsafat
dalam membina dan mengembangkan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan, karena
perumusan tujuan dan isi kurikulum pada dasarnya bergantung pada pertimbangan-pertimbangan
filosofis.
2. Landasan Psikologis
Berkaitan dengan spikologi/teori belajar
(psychology/teory of learning) dan spikologi perkembangan (developmental
psychology). Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi
perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan,
aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal
lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum.
Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar
mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek
perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.
3. Landasan Sosial Budaya
Dijadikan sebagai salah satu aspek yang
harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum karena pendidikan selalu
mengandung nilai dan norma yang berlaku dalaam masyarakat. Dan disamping itu,
keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyarakat.
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi merupakan aplikasi dari ilmu
pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya untuk memecahkan masalah-masalah. Dimana
IPTEK berkembang teramat pesat seiring dengan lajunya perkembangan masyarakat.
Karena tujuan pendidikan adalah menyiapkan siswa untuk menghadapi perubahan
yang semakin pesat, termasuk diantaranya ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Komponen-komponen kurikulum
1. Komponen Tujuan
Tujuan yang dijadikan arah atau acuan
segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program
pengajaran di Sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian
tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti
dicantumkian tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga
pendidikan yang bersangkutan.
Tujuan dalam suatu kurikulum akan
menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu pendidikan.
Dengan demikian tujuan akan memberikan petunjuk mengenai arah
Tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan
di Indonesia terdiri atas :
a.Tujuan Umum Pendidikan (tujuan pendidikan
nasional) yaitu yang dilandasi
oleh falsafah Negara.
b.Tujuan Institusional (tujuan
lembaga/satuan pendidikan) yaitu setelah mengikuti pendidikan tertentu.
c.Tujuan Pengajaran/Kurikuler (tujuan
mata pelajaran) yaitu setelah mempelajari mata pelajaran tertentu.
d.Tujuan Instruksional (tujuan
pembelajaran). Yaitu setelah mempelajari suatu materi pelajaran.
2. Komponen Materi/Isi/Bahan Ajar
Yaitu kepada peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Materi yang akan
disajikan harus disesuaikan dengan jenis pendidikan yang memperhatikan
kebutuhan, minat dan kehidupan peserta didik.
Berkenaan dengan penentuan materi
pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pendidik memiliki
wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran, sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut :.
Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut :.
1.Sahih (valid);
2.Tingkat kepentingan;
3.Kebermaknaan;
4.Layak dipelajari;
5.menarik minat;
3. Komponen Strategi Mengajar
Strategi pembelajaran berkaitan dengan
masalah cara atau system penyampaian isi kurikulum dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah dirumuskan. Pengertian strategi pembelajaran meliputi
pendekatan (student center/teacher center), prosedur, metode(ceramah/diskusi)
dan teknik(penggunaan media) yang digunakan dalam menyajikan materi/isi kurikulum.
4. Komponen Media Mengajar
Media pembelajaran merupakan sarana yang
dapat membantu proses belajar siswa. Atau sebagai sarana untuk menyalurkan
pesan atau informasi dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Sehingga
memungkinkan proses belajar berjalan efektif. Memilih
sumber belajar Yaitu semua sumber, baik data, orang atau wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar ( buku, majalah, LKS dll).
Secara sederhana media pembelajaran dapat dipilah menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Media visual
b. Media audio
c. Media audiovisual.
5. Komponen Evaluasi Pengajaran
Evaluasi merupakan salah satu komponen
kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk
memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan
melalui kurikulum yang bersangkutan. Evaluasi
kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan
pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri.
Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan
pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.
6. Prinsip pengembangan kurikulum
a. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
b. Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta
status sosial ekonomi dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
f. Belajar sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional
dan kepentingan daerah.
FUNGSI KURIKULUM, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN
KURIKULUM, PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM.
KURIKULUM, PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM.
1. FUNGSI KURIKULUM
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan disekolah bagi pihak-pihak terkait, baik secara langsung maupun
tidak langsung, seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat
dan pihak siswa itu sendiri.
a.Bagi siswa :
• Fungsi penyesuaian
• Fungsi integrasi
• Fungsi diferensiasi
• Fungsi Persiapan
• Fungsi diagnostic
b.Bagi guru :pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar
c.Bagi kepala sekolah dan pengawas :
pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan
d.Bagi orang tua : pedoman dalam
membimbing anaknya belajar dirumah
e.Bagi masyarakat : pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan disekolah.
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
KURIKULUM
a. Perguruan tinggi : yaitu mencetak guru
yang memiliki kompetensi untuk jurusan FKIP dan menciptakan ahli-ahli
sarjana/pakar ilmu pengetahuan.
b. Masyarakat : yaitu memberikan
sumbangan berupa tenaga, tempat dan pemikiran dan nantinya masyarakat yang akan
menikmati lulusan dari perguruan tinggi. Dan isi kurikulum harus sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
c. System nilai : perkembangan kurikulum
harus sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat. Sehingga
siswa yang dihasilkan memiliki moral.
3. PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM
a. Penyempurnaan kurikulum perlu
disesuaikan dengan standar mutu lulusan yang diharapkan.
b. Penyempurnaan materi pelajar
c. Penyempurnaan tujuan belajar
d. Penyempurnaan perencanaan proses
pembelajaran.
4. PERUBAHAN KURIKULUM
a. RENCANA PELAJARAN 1947 yang
mengutamakan pendidikan watak, kesadaran berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
b. RENCANA PELAJARAN TERURAI 1952 yang
memfokuskan pengembangan daya cipta, rasa, karsa dan moral
c. KURIKULUM 1968 yaitu agar membentuk manusia pancasilais sejati
d. KURIKULUM 1975 yaitu tujuan pendidikan lebih efektif dan efisien.
e. KURIKULUM 1984 yaitu munculnya CBSA (cara belajar siswa aktif)
f. KURIKULUM 1994 DAN 1999 yaitu lebih menekankan aspek kognitif
g. KURIKULUM 2004 yaitu munculnya KBK yang menekankan pada keutuhan ranah kognitif,afektif dan spikomotorik.
h. KURIKULUM 2006 yaitu munculnya KTSP untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dan membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan falsafah Negara.
c. KURIKULUM 1968 yaitu agar membentuk manusia pancasilais sejati
d. KURIKULUM 1975 yaitu tujuan pendidikan lebih efektif dan efisien.
e. KURIKULUM 1984 yaitu munculnya CBSA (cara belajar siswa aktif)
f. KURIKULUM 1994 DAN 1999 yaitu lebih menekankan aspek kognitif
g. KURIKULUM 2004 yaitu munculnya KBK yang menekankan pada keutuhan ranah kognitif,afektif dan spikomotorik.
h. KURIKULUM 2006 yaitu munculnya KTSP untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dan membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan falsafah Negara.
JENIS-JENIS PENDEKATAN DAN PERANAN GURU
DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Yaitu titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaraan yang merajuk kepada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi,
meguatkan dan melatari metode pembelajaran
Jenis pendekatan dalam pembelajaran, yaitu :
a.Student center ( pendekatan inkuiri)
b.Teacher center (pendekatan ekspository)
2. PENDEKATAN DITINJAU DARI PENGORGANISASIAN
SISWA
a. Pendekatan individual
Yaitu pembelajaran secara individual
dimana kegiatan mengajar guru yang menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan
belajar pada masing-masing individu
Ciri-cirinya :
•Tujuan pengajaran pada pembelajaran
secara individual
Memberikan kesempatan siswa untuk belajar
berdasarkan kemampuannya secara optimal.
•Siswa dalam pembelajaran
Bersifat sentral karena merupak pusat
pelayanan pengajaran. Bebas menggunakan waktu, mengetahui hasil belajar dan menyusun
program belajar sendiri.
•Guru dalam pembelajaran
Hanya bersifat membantu. Merencanakan
kegiatan belajar siswa, membuat criteria penilaian, menentukan waktu dan
kondisi belajar, sebagai penasehat atau pembimbing dan menjadi fasilisator
belajar, menyedian media dan sumber pembelajaran, penguatan belajardan lainnya.
•Program pembelajaran
Untuk memperbaiki kelemahan pembelajaran
klasikal. Dari segi kebutuhan lebih efektif karena disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan siswa, tujuannya dimengerti siswa, prosedur dan cara kerja
dimengerti siswa dan lainnya.
•Orientasi dan tekanan utama pelaksanaan
Program pembeljaran individual
berorientasi pada pembelrian bantuan kepada setiap siswa agar ia dapat belajar
secara mandiri. Karena merupakan tuntutan perkembnagan siswa.
b. Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan pembeljaran didalam kelas
guru membentuk kelompok kecil dimana guru memberikan bantuan dan bimbingan
kepada setiap kelompok.
Cirinya :
Cirinya :
•Hubungan guru dan siswa akrab
•Siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan
belajar
•Tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan suatu permasalahan
secara rasional
•Mengembangkan sikap gotong royong dan
sikap social
•Menanamkan kesadaran bahwa individu
merupakan bagian dari individu yang lainnya yang saling membutuhkan.
•Mengembangkan kemampuan kepemimpinan
dalam memecahkan masalah.
•Guru sebagai perancang tugas, membentuk
kelompok, membimbing dan melakukan penilaian/evaluasi.
•Program pembelajaran membverikan tekanan
utama pada penigkatan kemampuan individual sebagai anggota kelompok.
•Orientasi dan tekanan pelaksanaan adalah
peningkatan kemampuan kerja kelompok
c. Pendekatan klasikal
c. Pendekatan klasikal
Merupakan kegiatan mengajar yang ekonomis,
biaya murah. Dimana guru haruas menciptakan tertib bljar dikelas, suasana
beljar yag senang, pemusatan perhatian pada bahan ajar, mendorong siswa aktif.
Pengorganisasian belajar siswa sesuai dengan kondisi siswa.
3. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
a. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching
And Learning)
b. Kooperatif (CL, Cooperative Learning)
c. Realistik (RME, Realistic Mathematics
Educational)
d. Pembeljaran Langsung (DL, Direct
Learning)
e. Pembelajaran berbasis masalah (PBL,
Problem Based Learning)
f. Problem Solving
g. Promlem Posing
h. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
i. Probing-Promting
j. Pembelajaran bersiklus (Cycle
Learning)
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
1. PENGERTIAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang
menekan pada proses belajaran siswa dengan memperhatikan intelektua(kognitif)l,
mental, social(hubungan dengan orang lain), emosional dan fisik siswa(jasmani
dan rohani)
2. JENIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
a. Keterampilan mengamati
b. Keterampilan mengklasifikasikan
c. Keterampilan mengkomunikasikan
d. Keterampilan mengukur
e. Keterampilan memprediksi
f. Keterampilan menyimpulkan
g. Keterampilan merancang penelitian
h. Keterampilan mengeksperimen
3. PENTINGNYA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Untuk memperoleh keberhasilan siswa yang
optimal dalam pembelajaran sehingga siswa lebih mudah menguasai dan menghayati
materi pembelajaran karena siswa langsung mengalami peristiwa pembelajaran.
Tujuan lainnya :
a.Memotivasi belajar siswa
b.Memperjelas konsep pengertiam dan fakta
yang dipelajari siswa
c.Mengembangkan pengetahuan teori dengan
kenyataan didalamkehidupan
sehari-hari
d.Mempersiapkan dan melatih siswa dalam
menghadapi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari untuk berfikir logis dalam
memecahkan masalah
e.Mengembangkan sikap percaya diri.
e.Mengembangkan sikap percaya diri.
4. PERANAN GURU DALAM PKP
A.Memberi pengetahuan kepada siswa
tentang ilmu yang dipelajari
B.Member kesempatan kepada siswa untuk
belajar sendiri
C.Memotivasi siswa aktif
D.Guru hanya sebagai penanggung jawab dan
mengontrol aktivitas siswa agar
tidak menyimpang
E.Mengembangkan keterampilan memproses.
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. SUMBER BELAJAR
Yaitu semua sumber baik berupa data,
orang maupun wujud tertentu lainnya yang dapat digunakan oleh siswa dalam
kegiatan belajar yang akan membantu siswa dalam mencapai tujuan belajarnya
Jenis sumber belajar :
Jenis sumber belajar :
•Orang : guru,narasumber
•Pesan : dongeng, cerita rakyat
•Bahan : buku, modul, video
•Alat dan peralatan : OHP, infokus atau
internet
•Teknik : seminar, diskusi
•Lingkungan : labor, pustaka, alam
Fungsi sumber belajar
-Meningkatkan produktifitas pembelajaran
-Memberikan kemungkinan pembelajaran yang
bersifat individual
-Memberikan dasar yang lebih ilmiah
-Memantapkan pembelajaran
-Memungkinkan belajar seketika
-Memungkinkan penyajian materi yang lebih
luas.
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Yaitu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dari guru kepada siswa dan sebaliknya yang memungkinkan
terjadinya proses belajar untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran.
Jenis-jenis media pembelajaran :
a. media audia yaitu yang hanya bersifat auditif
(hanya dapat didengar) contohnya
:radio,tape
b. media visual yaitu yang hanya dapat
dilihat, contohnya : gambar, poster, table
c. media audio-visual yang dapat dilihat dan
didengar, contohnya : video, TV dan film
fungsi media pembelajaran :
-Untuk mengatasi verbalisme (penggunaan
kata-kata secara lisan dalam
menjelaskan)
-Untuk mengatasi sikap pasif siswa (
menimbulkan perhatian dan
kegairahan belajar siswa)
-Untuk mengatasi keterbatasan fisik kelas
karena banyaknya objek belajar yang terlalu besar dan terlalu kecil sehingga
memerlukan media
-Untuk memperbesar gambar dengan
mikroproyektor dan memperkecil dengan slide.
Factor yang mempengaruhi pemilihan sumber dan media pembelajaran
-Karakteristik siswa
-Karekteristik bahan/materi ajar
-Karekteristik media itu sendiri, yaitu :
o Tujuan pembelajaran
o Situasi belajar
o Kemudahan
o Ekonomis
o Fleksibelitas
o Kepraktisan dan kesederhanaan
o Kemampuan guru.
KONSEP DASAR EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN EVALUASI DAN PENGUKURAN
Evaluasi adalah suatu proses untuk
menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan
penilaian dan pengukuran.
Pengukuran adalah membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran yang ditentukan secara kuantitatif
Penilaian yaitu proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan secara kualitatif
Pengukuran adalah membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran yang ditentukan secara kuantitatif
Penilaian yaitu proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan secara kualitatif
2. SYARAT PENGUKURAN
a. Kesahihan
Yaitu ketepatan evaluasi untuk
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Sebuah
evaluasi dikatakan valid jika evaluasi tersebut tepat, benar dan sahih telah
mengungkapkan atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar diperoleh hasil
yang sahih dibutuhkan intrumen yang memiliki/ memenuhi syarat kesahihan suatu
instrument evaluasi.
Factor yang mempengaruhinya :
• Factor instrument itu sendiri
• Factor ADM evaluasi dan pengskoran
• Factor dalam respon siswa
b. Keterandalan
Yaitu tingkat kepercayaan bahwa suatu
evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.
Factor yang mempengaruhinya :
• Panjang test
• Sebaran skor
• Tingkat kesulitan tes
• Objektifitas
c. kepraktisan
Yaitu kemudahan dalam mempersiapkan,
menggunakan, menginterpretasi, memperoleh hasil maupun kemudahan dalam
menyimpan.
Factor yang mempengaruhinya :
• kemudahan mengadministrasi
• waktu yang disediakan untuk melancarkan
kegiatan evaluasi
• kemudahan mengskor
• kemudahan interpretasi dan aplikasi
• tersedianya bentuk instrument evaluasi
yang ekuivalen atau sebanding.
EVALUSI HASIL BELAJAR DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
A. EVALUASI HASIL BELAJAR
1. TUJUAN DAN FUNGSI
Tujuannya untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran yang ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata dan symbol.
Fungsinya :
• Mendiagnostik dan pengembangan
• Untuk seleksi
• Untuk kenaikan kelas
• Untuk penempatan
2. SASARAN/RANAH
a. Ranah kognitif
Berhubungan dengan ingatan, pengenalan.
Informasi dan intelektual
- Pengetahuan
- Pemahaman
- Penggunaan/penerapan
- Analisis
- Sintesis
- evaluasi
b. Ranah afektif
Berhubungan
dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai, perasaan dan emosi
- Menerima
- Merespon
- Menilai
- Mengorganisasi
- karakterisasi
c. Ranah psikomotor
Berhubungan dengan keterampilan motorik,
memanipulasi benda yang memerlukan koordinasi saraf dan badan.
- Gerakan tubuh yang menjolok
- Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan
- Perangkat komunikasi nonverbal
- Kemampuan berbicara
3. PROSEDUR
a. Persiapan
- Menetapkan pertimbangan dan keputusan
yang dibutuhkan
- Menggambarkan informasi yang dibutuhkan
- Mentepkan informasi yang tersedia
b. Penyusunan instrument evaluasi
- Bentuk tes
- Kisi-kisi butir soal
- Menulis butir soal
- Menata soal
c. Pelaksanaan pengukuran
- Persiapan tempat pelaksanaan
- Melancarkan penggukuran
- Menata dan mengadministrasikan lembar
soal dan jawaband. Pengelolaan hasil penilaian
- Menskor
- Mengubah skor mentah menjadi standar-
Mengkonversikan skor standar kedalam nilai
e. Penafsiran hasil penilaian
- Tingkat kesiapan
- Tingkat kelemahan
- Tingkat kemajuan belajar
f. Pelaporan dan penggunaan hasil belajar
- Memuat informasi lengkap dari nilai
hingga skor
- Mudah dipahami maknanya
- Mudah dibuat
- Dapat dipakai oleh yang bersangkutan
B. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. TUJUAN
Sebagai informasi/data tentang jasa,
nilai, manfaat kegiatan pembelajaran
- Untuk pengembangang
- Untuk akreditasi
2. PROSEDUR
- Penyusunan rancangan
- Penyusunan instrument- Pengumpulan data
- Analisis data
- Penyusunan laporan
0 komentar:
Posting Komentar